Tuesday 12 October 2021

ANCAMAN MENCARI ILMU AD-DIN DENGAN TIDAK IKHLAS

Bismillah was shalatu was salamu 'ala Rasulillah wa ba'du._

Seluruh umat Islam telah mengetahui bahwa mencari ilmu agama Islam termasuk kewajiban penting. Karena *Allah _Subhanahu wa Ta’ala_ menciptakan manusia untuk beribadah kepadaNya, dan tidak ada jalan untuk mengetahui ibadah kecuali dengan ilmu.* Ilmu agama bersumber dari firman *Allah* _Subhanahu wa Ta’ala_ dan sabda *RasulNya* _shallallahu 'alaihi wa sallam,_ bukan dengan akal, perasaan, persangkaan dan dugaan. *Rasulullah* _shallallahu 'alaihi wa sallam_ bersabda:

طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ 

_*"Menuntut ilmu merupakan kewajiban atas setiap Muslim."*_ [HR. Ibnu Majah, no. 224. Hadis ini dinilai shahih oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahih Ibnu Majah]

*Allah* _Subhanahu wa Ta’ala_ juga memerintahkan kepada umat untuk bertanya kepada Ulama:

فَاسْأَلُوا أَهْلَ الذِّكْرِ إِنْ كُنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ

"Maka tanyakanlah olehmu kepada orang-orang yang berilmu, jika kamu tiada mengetahui."
[QS. Al-Anbiya: 7]

Semakna dengan ayat ini, *Rasulullah* _shallallahu 'alaihi wa sallam_ bersabda dalam sebuah hadis yang panjang:

أَلاَ سَأَلُوْا إِذْ لَمْ يَعْلَمُوْا فَإِنَّمَا شِفَاءُ الْعِيِّ السُّؤَالُ

_*"Tidak kah mereka bertanya ketika mereka tidak tahu, padahal sesungguhnya obat kebodohan hanyalah bertanya."*_ [HR. Abu Dawud, no. 336, Kitab: Thaharah, Bab: Al-Majruh Yatayammamu (orang yang luka bertayammum), dihasankan oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahih Abi Dawud]

Hadis ini menunjukkan bahwa *menuntut ilmu merupakan obat kebodohan, juga mendorong orang jahil (bodoh) untuk minta fatwa (bertanya tentang peristiwa yang terjadi) kepada Ulama.* Sehingga tidak boleh orang yang bodoh minta fatwa kepada orang bodoh lainnya, atau orang yang bodoh memberi fatwa kepada orang bodoh lainnya, sebagaimana seorang yang buta tidak boleh menuntun orang buta lainnya.

<•>
Keutamaan Menuntut Ilmu
 
Sesungguhnya keutamaan menuntut ilmu sangat banyak, antara lain:

• *Allah _Azza wa Jalla_ memudahkan jalan ke Surga bagi orang yang menuntut ilmu.*
• *Malaikat membentangkan sayap-sayap mereka karena ridha terhadap thalibul ilmi.*
• *Seorang alim dimintakan ampun oleh siapa saja yang ada di langit dan di bumi, dan oleh ikan-ikan di dalam air.*
• *Keutamaan seorang alim atas ahli ibadah seperti keutamaan bulan purnama daripada seluruh bintang-bintang.*
• *Para Ulama itu pewaris para Nabi.*
*Nabi* _shallallahu 'alaihi wa sallam_ bersabda:

مَنْ يُرِدِ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِي الدِّيْنِ 

_*"Barang siapa dikehendaki kebaikan oleh Allah, Dia menjadikannya faham terhadap agama."*_ [HR. Al-Bukhari, no: 71]

*Al-Hafizh Ibnu Hajar* _rahimahullah_ berkata pada syarah hadis ini: _*"Dan pengertian hadis ini bahwa orang yang tidak mencari pemahaman dalam agama (yaitu tidak mempelajari kaidah-kaidah Islam dan perkara-perkara cabang yang berkaitan dengannya) dia telah dihalangi dari kebaikan. Abu Ya’la telah meriwayatkan hadis Mu’awiyah (ini) dari sanad lain yang dhaif, dan dia menambahkan pada akhir hadis:*_

وَمَنْ لَمْ يَتَفَقَّهْ فِي الدِّيْنِ لَمْ يُبَالِ اللهُ بِهِ 

_*'Dan barang siapa tidak mencari pemahaman dalam agama, Allah tidak memperdulikannya.'*_

_*Namun maknanya shahih (benar). Karena barang siapa tidak memahami urusan agamanya, berarti dia bukan seorang faqih (orang yang faham agama), dan bukan pula mutafaqqih (orang yang berusaha mencari pemahaman agama), maka benar dinyatakan bahwa dia tidak dikehendaki dengan kebaikan. Dalam hal ini terdapat penjelasan yang nyata tentang keutamaan Ulama di atas seluruh manusia, dan keutamaan tafaqquh fid din (belajar agama) dari pada seluruh ilmu-ilmu (lainnya)."*_

Oleh karena itu tidak heran, jika *Imam Asy-Syafi’i* _rahimahullah_ berkata:

مَنْ أَرَادَ الدُّنْيَا فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ , وَمَنْ أَرَادَ الْآخِرَةَ فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ

Share this

0 Comment to "ANCAMAN MENCARI ILMU AD-DIN DENGAN TIDAK IKHLAS"

Post a Comment