Tuesday 19 July 2016

Metode Gravitasi

Hai semua ,sahabat geofisika?
Kali ini kita akan membahas mengenai metode gravitasi atau gaya berat.
Istilah gravitasi sudah lama dikenal mulai dari Galileo Galilei (1590) yang menyelidiki tentang benda jatuh, kemudian Issac Newton (1687) yang meletakkan pondasi dasar tentang teori gravitasi. Pada semua benda yang bermassa di permukaan bumi akan berkerja sebuah gaya yang arahnya vertikal ke bawah. Gaya tersebut dikenal sebagai gayaberat (gravitasi). Sebagai contoh, ketika bola dilempar ke atas, maka sampai pada ketinggian tertentu bola itu akan jatuh kembali.

Metoda Gravitasi merupakan salah satu metoda penyelidikan bawah permukaan bumi yang didasarkan pada hukum Newton. Prinsip dasar metoda gravitasi adalah mengukur perbedaan nilai gravitasi yang disebabkan oleh massa batuan yang tidak merata. Dengan mengetahui perbedaan ini, maka dapat diperkirakan geometri struktur bawah permukaan secara global termasuk densitas dan kedalamannya.

Salah satu sifat batuan yang mampu membedakan antara satu jenis batuan dengan batuan lainnya adalah massa jenis batuan/densitas batuan. Distribusi yang tidak merata pada batuan penyusun di kerak bumi menyebabkan perbedaan harga percepatan gravitasi yang diukur di permukaan bumi.
Survey gayaberat adalah usaha untuk menggambarkan bentuk/struktur geologi bawah permukaan berdasarkan variasi medan gayaberat bumi yang ditimbulkan oleh perbedaan densitas (rapat massa) antar batuan. Dalam prakteknya, metode gayaberat ini mempelajari perbedaan medan gayaberat dari satu titik observasi lainnya. Dengan demikian sumber yang merupakan satu zona massa di bawah permukaan, akan menyebabkan suatu gangguan dalam medan gayaberat. Gangguan medan gayaberat ini di sebut  sebagai anomali gayaberat. Karena perbedaan gayaberat ini relatif kecil maka diperlukan alat ukur yang mempunyai ketelitian yang cukup tinggi.

Metode gayaberat banyak digunakan pada tahap penelitian pendahuluan dalam suatu eksplorasi, baik dalam mencari minyak bumi maupun mineral. Penggunaan prinsip gravitasi untuk aplikasi geofisika (metode gravitasi) dimulai tahun 1928 dengan ditemukannya cebakan minyak Nast Dome, Texas menggunakan pengukuran gravitasi dengan Eotvos Torsion Balance. Disusul kemudian ditemukannnya ladang minyak di Ceveland Texas (1932) dengan pengukur gravitasi menggunakan pendulum. Pembuatan gravitymeter dengan keakuratan 0,1 dibuat pada tahun 1932 juga. Hal ini merupakan awal perkembangan gravitymeter yang sampai sekarang keakuratannya makin tinggi.
Metode gravitasi mengalami perkembangan yang cukup signifikan sejak ditemukannya metode interpretasi 4D. Kini metode gravitasi tidak hanya digunakan untuk menentukan struktur daerah tertentu namun juga dapat diterapkan untuk monitoring gas dalam pertambangan minyak maupun eksploitasi geothermal dan dapat juga untuk monitoring air tanah

Share this

0 Comment to "Metode Gravitasi"

Post a Comment