Wednesday 5 August 2015

Akuisisi Geolistrik

Akuisisi geolistrik yaitu pengukuran geolistrik dengan menggunakan konfigurasi pengukuran tertentu. Konfigurasi yang digunakan kali ini adalah konfigurasi Wennerr Alpha dan Wenner Beta. Konfigurasi Wennerr Alpha dan Wenner Beta memiliki keunggualan dan kekurangan yaitu jumlah lintasan pengukuran sebanyak 7 buah yang tersebar di dua lokasi yang berbeda, yaitu empat lintasan di kampung Kondang dan tiga lintasan di KampungCirikip. Karena dari pengamatan, tedapat gejala pergerakan tanah berupa pepohonan yang miring dan terjadi retakan-retakan pada dinding rumah masyarakat.

Sebelum melakukan pengukuran terlebih dahulu melakukan tinjau lokasi atau survei tempat jalur lintasan, arah lintasan serta penentuan titik-titik elektroda ditentukan dengan menggunakan kompas dan GPS Garmin.

Langkah - langkah yang dilakukan untuk pengambilan data resistivitas yaitu :
  1. Mempersiapkan alat-alat yang dibutuhkan sebelum melakukan pengukuran.
  2. Melakukan survei lintasan.
  3. Memasang elektroda di semua titik dalam satu lintasan dan mengatur posisi alat resistivity.
Berikut ini skema konfigurasi wenner alpha dan beta.
(sumber : Loke, 2004)

Keterangan
a. Urutan elektroda dengan konfigurasi wenner alpha.
b. Urutan elektroda dengan konfiguras wenner beta.
c. Pseudo Section untuk konfigurasi alpha.


Lintasan pengukuran yang telah dilakukan dapat dilihat pada Gambar 2a yang menunjukkan lintasan pengukuran per 20 meteran pada kedua lokasi pengukuran. Titik 20 meteran merupakan jarak yang diukur koordinatnya, kemudian dibagi lagi menjadi jarak 5 meter yang digunakan sebagai jarak terkecil dari spasi elektroda. Sebagaimana terlihat pada Gambar IV.6a, pengukuran yang dilakukan pada kampung kondang adalah empat lintasan yang memiliki panjang lintasan 120 meter. Dua lintasan (L-1 dan L-3) memiliki bentangan searah dengan gawir dan memotong dua lintasan lainnya (L-3 dan L-4) yang berpotongan dengan gawir.


Sementara itu, Gambar 2b menunjukkan tiga lintasan pengukuran yang dilakukan di kampung Cirikip, dimana dua diantaranya memiliki panjang lintasan 180 meter (lintasan L-5 dan L-6) sedangkan yang lain panjangnya hanya 90 m karena dibatasi oleh rumah-rumah penduduk dan persawahan yang berair.

Gambar 2a dan 2b

Keterangan.
Posisi elektroda 20m, pada gambar 2a L-1 sampai dengan L-4 di deerah kampung Kondang.
Posisi Lintasan pada gambar 2b L-5 sampai dengan L-7 di daerah kampung Cirikip

Dengan data yang diperoleh berupa koordinat (x, y, z) dari GPS portable dan altimeter. Sedangkan data dari Resistivity meter adalah berupa nilai arus (I) yang diinjeksikan, potensial (V) yang dibangkitkan, dan tahanan (R) sebagai hambatan akibat adanya sifat anisotrofis bawah permukaan.

Share this

0 Comment to "Akuisisi Geolistrik"

Post a Comment