Wednesday 6 October 2021

Menikah Tak Sekedar Tentang Cinta

Bismillah..

Karena menikah tak sekedar tentang cinta, butuh ilmu untuk menjalaninya, butuh skill dan pemahaman yang benar untuk memainkan perannya

Terlalu riskan jika menjalani pernikahan sekedar trial erorr semata, terlalu beresiko jika menikah tanpa persiapan dan sekedar mengalir apa adanya

Disinilah salah satu hikmah diwajibkannya bagi setiap muslim untuk mencari ilmu

Menikah itu butuh ilmu syar'i, baik pihak istri, terlebih lagi pihak suami sebagai qawwam (pemimpin) bagi keluarganya

Namun sangat di sayangkan, sisi yang satu ini sering luput dari persiapan dan sering terabaikan, baik sebelum pernikahan terlebih lagi setelah pernikahan

Menikah memang sering kali indentik dengan kata bahagia, membuat para lajang rindu segera berakhir masa penantiannya

Tapi jangan lupa, bahwa pernikahan tidak hanya berisikan sebuah keindahan dan segala hal yang menyenangkan semata

Dalam pernikahan akan selalu ada ujian dan tanggung jawab besar di sana
Paket yang pasti melekat pada sebuah fase hidup berjudul pernikahan

Ujian apa? Bisa apa saja

Karena setiap pasangan tentu memiliki ujiannya masing-masing.
Ujian tentang maisyah,
Ujian tentang anak,
Ujian bagaimana beradaptasi dengan laki-laki asing yang akhirnya menjadi suami kita

Ujian keluarga besar pasangan dengan karakter dan latar belakang yang tak sama, dan ujian-ujian lainnya

Seringkali saat masih single kita berespektasi kelak akan mendapatkan sosok suami yang shalih, 

Yang bisa jadi imam yang baik untuk kita,
Yang turut adil dalam mengawal tumbuh kembang anak-anak kita,
Yang romantis dan sebagainya

Yang laki-laki pun berespektasi kelak akan dapat istri yang shalihah,

Yang pandai memasak dan keterampilan rumah tangga lainnya, 
Yang unggul sebagai madrasah pertama bagi anak-anaknya, dan sebagainya

Apa salah? Tidak ?
Namanya juga berharap

Tapi patut di waspadai akan rasa,
"Sakit dan mengecewakan"
Jika ekspektasi ini ternyata tidak kita dapati dalam diri pasangan kita kelak

Alangkah bijak seandainya kita ubah ekspektasi ini menjadi sebuah obsesi

Berpikir kira-kira, apa yang bisa aku lakukan untuk suamiku kelak agar ia bisa jadi imam yang baik untukku?

Apa yang bisa aku bantu nanti saat sudah menikah agar suamiku bisa romantis dan makin sayang kepada istrinya?

Langkah apa yang bisa membuat suamiku mau bekerja sama dalam pengasuhan buah hati?

Apa yang harus aku lakukan agar istriku kelak bisa makin shalihah?

Apa yang bisa aku bantu agar ia bisa jadi bunda juara untuk anak-anakku kelak?
Dan seterusnya

Jadi subyeknya bukan pasangan kita,
Tapi kitalah yang lebih dulu harus berbuat. Merubah ekspektasi menjadi obsesi

Oleh karena itu persiapan ilmu dan mental yang benar dalam memandang pernikahan harus benar-benar kita siapkan sejak awal

Agar tidak terkejut dan shock saat menghadapi ujian dan tanggungjawab ini

Biar kita tidak kaget saat harus di pergilirkan antara sabar dan syukur

Biar kita juga siap dengan berbagai sikap yang bijak dan tepat saat menghadapinya

Bahwa menikah tak sekedar berbicara tentang cinta dan romantisme, tapi ada ujian dan tanggung jawab besar yang menyertainya

Akan sangat berbeda dengan mereka yang menikah dengan tanpa persiapan

Teruslah belajar ilmu syar'i dan memantaskan diri, untuk kita semua sama-sama belajar
Baik yang belum maupun yang telah menikah, mari belajar sama-sama..

Karena menikah tak sekedar tentang cinta, mari usahakan memilih pasangan yang cinta akan ilmu agama, agar kelak anak turunan juga dididik dalam suasana kecintaan akan ilmu.

Share this

0 Comment to "Menikah Tak Sekedar Tentang Cinta"

Post a Comment