Bumi
merupakan dipole magnetik yang besar dengan kutub-kutub magnetik utara dan selatan
terletak kira-kira 75o lintang utara, 101o bujur barat, dan 67o lintang selatan, 143o bujur timur. Pusat dipole ini bergese
kira-kira 750 mil dari pusat geometris bumi dan sumbunya miring 18o
terhadap diameter kutub-kutub bumi. Medan magnet bumi dinyatakan dalam besar
dan arah (vektor), dengan arahnya dinyatakan dalam dekilinasi (penyimpangan terhadap
arah utara-selatan geografis) dan inkiinasi (penyimpangan terhadap arah horisontal).
Kuat medan magnet yang terukur di permukaan sebagian besar berasal dari dalam
bumi (internai field) mencapai lebih dari
90%, sedangkan sisanya adalah medan magnet dari kerak bumi yang merupakan
target dalam eksplorasi geofisika dan medan dari luar bumi (externat field). Karena medan magnet dari
dalam bumi merupakan bagian yang terbesar, maka medan ini seringjuga disebut sebagai
medan utama (main field) yang dihasilkan
oleh adanya aktifitas di dalam inti bumi bagian luar (outer core) (Deniyatno, 2010).
Pemodelan
ke depan adalah pembuatan model melalui pendekatan berdasarkan intuisi geologi,
berdasarkan ; medan magnet pengamatan, medan magnet teori (IGRF- International Geomagnetic Reference Field),
medan magnet harian dapat dilakukan interpretasi (analisis) berupa pemodelan
bawah pemukaan. Dalam interpretasi geofisika dicari suatu model yang
menghasilkan respon yang cocok atau fit dengan data pengamatan. Dengan
demikian, model tersebut dianggap mewakili kondisi bawah permukaan (Deniyatno, 2010).
Suseptibilitas dinyatakan
sebagai tingkat/derajat termagnetisasinya suatu benda karena pengaruh medan magnetik
dan hubungan dalam satuan SI dan emu dinyatakan sebagai berikut.
x= 4πx’ ……………………………………………..(2)
dimana :
x= Suseptibilitas magnetik
x’= Suseptibilitas
magnetik satuan SI
Harga
suseptibilitas ini sangat penting didalam pencarian benda anomali karena
sifatnya yang sangat khas untuk setiap jenis mineral atau mineral logam seperti
besi dan nikel. Adanya medan magnetik regional yang berasal dari bumi dapat
menyebabkan terjadinya induksi magnetik pada batuan yang mempunyai suseptibilitas
baik. Total medan magnetik yang dihasilkan pada batuan in dinyatakan sebagai induksi
magnetik. Medan magnetik yang terukur oleh magnetometer adalah medan magnet
induksi termasuk efek magnetisasi
(Rusli,
2007).
Medan
magnet anomali sering juga disebut medan magnet local (crustal field). Medan
magnet ini dihasilkan oleh batuan yang mengandung mineral bermagnet seperti
magnetite ( Fe7 S 8 ), titanomagnetite ( Fe 2Ti O4 ) dan lain-lain yang berada
di kerak bumi. Medan utama magnetik bumi (main field) dan medan magnet benda penyebab
anomali medan magnet memberikan sumbangan dalam medan magnet total bumi
sehingga medan magnet total bumi pun berubah (Blakely, 1995).
Anomali
yang diperoleh dari survei merupakan hasil gabungan medan magnetik remanen dan
induksi, bila arah medan magnet remanen sama dengan arah medan magnet induksi
maka anomalinya bertambah besar. Demikian pula sebaliknya. Dalam survei
magnetik, efek medan remanen akan diabaikan apabila anomali medan magnetik
kurang dari 25 % medan magnet utama bumi (Telford, 1976).
0 Comment to "Dipole Magnetik"
Post a Comment