Thursday 10 December 2015

Dipole Magnetik

Bumi merupakan dipole magnetik yang besar dengan kutub-kutub magnetik utara dan selatan terletak kira-kira 75o lintang utara, 101o  bujur barat, dan 67o  lintang selatan, 143o  bujur timur. Pusat dipole ini bergese kira-kira 750 mil dari pusat geometris bumi dan sumbunya miring 18o terhadap diameter kutub-kutub bumi. Medan magnet bumi dinyatakan dalam besar dan arah (vektor), dengan arahnya dinyatakan dalam dekilinasi (penyimpangan terhadap arah utara-selatan geografis) dan inkiinasi (penyimpangan terhadap arah horisontal). Kuat medan magnet yang terukur di permukaan sebagian besar berasal dari dalam bumi (internai field) mencapai lebih dari 90%, sedangkan sisanya adalah medan magnet dari kerak bumi yang merupakan target dalam eksplorasi geofisika dan medan dari luar bumi (externat field). Karena medan magnet dari dalam bumi merupakan bagian yang terbesar, maka medan ini seringjuga disebut sebagai medan utama (main field) yang dihasilkan oleh adanya aktifitas di dalam inti bumi bagian luar (outer core) (Deniyatno, 2010).
Pemodelan ke depan adalah pembuatan model melalui pendekatan berdasarkan intuisi geologi, berdasarkan ; medan magnet pengamatan, medan magnet teori (IGRF- International Geomagnetic Reference Field), medan magnet harian dapat dilakukan interpretasi (analisis) berupa pemodelan bawah pemukaan. Dalam interpretasi geofisika dicari suatu model yang menghasilkan respon yang cocok atau fit dengan data pengamatan. Dengan demikian, model tersebut dianggap mewakili kondisi bawah permukaan (Deniyatno, 2010).
Suseptibilitas dinyatakan sebagai tingkat/derajat termagnetisasinya suatu benda karena pengaruh medan magnetik dan hubungan  dalam satuan SI dan emu dinyatakan sebagai berikut.
x= 4πx                             ……………………………………………..(2)
dimana :
x= Suseptibilitas magnetik
x= Suseptibilitas magnetik satuan SI
Harga suseptibilitas ini sangat penting didalam pencarian benda anomali karena sifatnya yang sangat khas untuk setiap jenis mineral atau mineral logam seperti besi dan nikel. Adanya medan magnetik regional yang berasal dari bumi dapat menyebabkan terjadinya induksi magnetik pada batuan yang mempunyai suseptibilitas baik. Total medan magnetik yang dihasilkan pada batuan in dinyatakan sebagai induksi magnetik. Medan magnetik yang terukur oleh magnetometer adalah medan magnet induksi termasuk efek magnetisasi
(Rusli, 2007).
Medan magnet anomali sering juga disebut medan magnet local (crustal field). Medan magnet ini dihasilkan oleh batuan yang mengandung mineral bermagnet seperti magnetite ( Fe7 S 8 ), titanomagnetite ( Fe 2Ti O4 ) dan lain-lain yang berada di kerak bumi. Medan utama magnetik bumi (main field) dan medan magnet benda penyebab anomali medan magnet memberikan sumbangan dalam medan magnet total bumi sehingga medan magnet total bumi pun berubah (Blakely, 1995).

Anomali yang diperoleh dari survei merupakan hasil gabungan medan magnetik remanen dan induksi, bila arah medan magnet remanen sama dengan arah medan magnet induksi maka anomalinya bertambah besar. Demikian pula sebaliknya. Dalam survei magnetik, efek medan remanen akan diabaikan apabila anomali medan magnetik kurang dari 25 % medan magnet utama bumi (Telford, 1976).

Share this

0 Comment to "Dipole Magnetik"

Post a Comment