Thursday, 10 September 2015

Pada mu di Pagi Hari


Kerontang ranting menyeruak dibalik belukar
Merah indah mawar berduri, harum berkarisma bunga melati
Fenomena terpadu, terangkum berilmu
Tiada sia - sia dalam setiap karya adiluhung
Mungkin belumlah cukup ilmu untuk memahami
Yang sedang tumbuh menggeliat sesuai sepak terjangnya
Yang layu jatuh memberikan faedahnya
Kearifan alam seyogyanya disadari dengan penuh bijaksana
Rupawan budipekerti sang Arjuna
Bagaikan sinar bulan yang menuntun siapa saja dimalam gelap gulita
Sifat pohon pisang yang belumlah mau mati sebelum memberi ditengok pula
Pohon kelapa yang menyuguhkan setiap bagiannya yang berfaedah bagi lingkungannya
Tidak ada kesenjangan disana
Sungai menangkap kelapa yang jatuh, menghanyutkan, menghantarkan pada tempat yang dipilihnya
Sawah ladangpun juga ikut merasakan berkah itu
Lemah gemulai jalannya sang kijang tanda anugerah yang tidak terkira
Hijau semua dilihat, anggun kearifan alam
Keheningan dan ketenangan telaga semakin menambah syahdunya alam sekeliling
Cahaya matahari yang membangunkan burung dan ayam yang tidur lelap semalam
Tidak ada yang tercecer dari rutinitas yang tertata dengan tertib
Meski kadang membuat malu embun pagi untuk menari diatas dedaunan
Tetapi semua itu sudah cukup bagiku untuk menyadari.

Share this

0 Comment to "Pada mu di Pagi Hari"

Post a Comment