Selamat pagi sahabat geofisika?
kali ini admin akan memposting mengenai ORE.
nah.. Apa itu ORE?
Mari kita simak bersama sahabat geofisika
a. Ore merupakan endapan bahan galian yang dapat diekstrak (diambil) mineral berharganya secara ekonomis baik itu logam maupun bukan logam. Bijih diekstraksi melalui penambangan, kemudian hasilnya dimurnikan lagi untuk mendapatkan unsur-unsur yang bernilai ekonomis.
kali ini admin akan memposting mengenai ORE.
nah.. Apa itu ORE?
Mari kita simak bersama sahabat geofisika
a. Ore merupakan endapan bahan galian yang dapat diekstrak (diambil) mineral berharganya secara ekonomis baik itu logam maupun bukan logam. Bijih diekstraksi melalui penambangan, kemudian hasilnya dimurnikan lagi untuk mendapatkan unsur-unsur yang bernilai ekonomis.
b. Gangue Minerals
adalah mineral non logam yang bisa dimanfaatkan sebagai hasil sampingan
misalnya kuarsa, garnet, dll dalam jumlah yang cukup
c. By product: adalah
produk sekunder atau insidentil yang berasal dari proses manufaktur, suatu
reaksi kimia atau jalur biokimia, dan bukan produk utama atau jasa yang
dihasilkan. By product dapat bermanfaat dan berharga, atau dapat dianggap
limbah. Air juga bisa menjadi produk sampingan ketika reaksi menyebabkan karbon
dioksida.
d. Metallic minerals
adalah Mineral yang mengandung satu jenis logam. Apabila kandungan logamnya
relative besar dan terikat secara kimia dengan unsur lain disebut mineral bijih
(ore-minerals). Sebagian besar mineral bijih bersifat logam dan sebagian
bersifat non logam (bauksit).. Mineral logam dibagi menjadi dua, yaitu logam
murni dan logam campuran. Logam murni digunakan dalam kondisi murni tanpa
campuran. Contoh logam murni adalah emas, timah, seng, dan aluminium. Biasanya
kaleng minuman menggunakan aluminium murni. Sementara kabel listrik terbuat
dari tembaga murni.
e. Waste
Minerals adalah mineral non logam yang tidak ekonomis.
f. Mineral
bijih adalah Batu yang mengandung satu atau lebih mineral metalik yang untung
jika ditambang.. Suatu endapan dikatakan bijih sebenarnya dilihat dari nilai
ekonomisnya, bila harga pengolahan dan harga pasaran berfluktuasi, suatu saat
endapan mineral dikatakan sebagai bijih dan di saat lain bukan lagi. Pada saat
ekstraksi didapatkan bahan logam dan juga bahan limbah (gangue) yang tidak
memiliki nilai ekonomis. Proses ekstraksi tersebut menghasilkan timbunan limbah
(tailing).
PEMBAGIAN KELOMPOK MINERAL BIJIH:
a. Bijih Silisius
(Keiko) yang mengandung sulfiIda terutama kalkopirit, terdesssiminasi dalam
batuan tersilisifikasi.
b. Bijih Kuning (Oko),
terutama pirit dengan sedikit kalkopirit dan Kuarsa.
c. Bijih hitam
(Kuroko), percampuran kuat antara Sphalerite kaya besi berwarna gelap, galena,
barite, dan sejumlah kecil pirit dan kalkopirit ; wurzit, enargit, tetrahidrit,
markasit, serta sejumlah mineral lainnya yang ditemukan secara setempat dalam
jumlah kecil.
d. Urat (vein) dan
massa besar gipsum (sekkoko), yang saling berhubungan tetapi dalam tubuh yang
terpisah- pisah.
e. Zona stringer, kaya
kalkopirit dalam pipa- pipa bawah bijih (ryukoko)
f. Ferruginous
(lapisan tetsusekiei), yang berada pada lapisan paling bawah.
FESE PEMBENTUKAN ENDAPAN PRIMER
a. Fase Magmatik
Cair (Liquid Magmatic Phase)
suatu fase pembentukan mineral, dimana
mineral terbentuk langsung pada magma (differensiasi magma), misalnya dengan
cara gravitational settling .
Gambar 1. Pembentukan Ore
• Vesiculation, Magma
yang mengandung unsur-unsur volatile seperti air (H2O), (CO2), (SO2), (S) dan
(Cl).
• Diffusion, Pada
proses ini terjadi pertukaran material dari magma dengan material dari batuan
yang mengelilingi reservoir magma.
• Flotation,
Kristal-kristal ringan yang mengandung sodium dan potasium cenderung untuk
memperkaya magma yang terletak pada bagian atas reservoar dengan unsur-unsur
sodium dan potasium.
• Assimilation of Wall
Rock, Selama emplacement magma, batu yang jatuh dari dinding reservoir akan
bergabung dengan magma.
• Thick Horizontal
Sill, Secara umum bentuk ini memperlihatkan proses differensiasi magmatik asli
yang membeku karena kontak dengan dinding reservoir. Jika bagian sebelah dalam
membeku terjadi Crystal Settling dan menghasilkan lapisan, dimana mineral
silikat yang lebih berat terletak pada lapisan dasar dan mineral silikat yang
lebih ringan.
b. Fase Pegmatitik
(Pegmatitic Phase)
Pegmatit adalah batuan beku yang
terbentuk dari hasil injeksi magma. Sebagai akibat kristalisasi pada magmatik
awal dan tekanan disekeliling magma, maka cairan residual yang mobile akan
terinjeksi dan menerobos batuan disekelilingnya sebagai dyke, sill, dan
stockwork.
Gambar 2. Fase Pada Pegmatitik
c. Fase Pneumatolitik
(Pneumatolitik Phase)
Proses reaksi kimia dari gas dan cairan
dari magma dalam lingkungan yang dekat dengan magma. Mineral kontak ini dapat
terjadi bila uap panas dengan temperatur tinggi dari magma kontak dengan batuan
dinding yang reaktif. Mineral-mineral kontak yang terbentuk antara lain :
wolastonit, amfibol, kuarsa, epidot, garnet, aktinolit, dll.
d. Fasa Hidrotermal
Hidrothermal adalah larutan sisa magma
yang bersifat "aqueous" sebagai hasil differensiasi magma.
Hidrothermal ini kaya akan logam-logam yang relatif ringan, dan merupakan
sumber terbesar (90%) dari proses pembentukan endapan. Berdasarkan cara
pembentukan endapan, dikenal dua macam endapan hidrothermal, yaitu :
• Cavity filing,
mengisi lubang-lubang (opening-opening) yang sudah ada di dalam batuan.
• Metasomatisme,
mengganti unsur-unsur yang telah ada dalam batuan dengan unsur-unsur baru dari
larutan hidrothermal.
Berdasarkan cara pembentukan endapan,
dikenal beberapa jenis endapan hidrothermal, antara lain Ephithermal (T
00C-2000C), Mesothermal (T 1500C-3500C), dan Hipothermal (T 3000C-5000C).
Setiap tipe endapan hidrothermal diatas selalu membawa mineral-mineral yang
tertentu (spesifik), berikut altersi yang ditimbulkan barbagai macam batuan
dinding. Tetapi minera-mineral seperti pirit (FeS2), kuarsa (SiO2), kalkopirit
(CuFeS2), florida-florida hampir selalu terdapat dalam ke tiga tipe endapan
hidrothermal.
Paragenesis endapan hipothermal dan
mineral gangue adalah : emas (Au), magnetit (Fe3O4), hematit (Fe2O3),
kalkopirit (CuFeS2), arsenopirit (FeAsS), pirrotit (FeS), galena (PbS),
pentlandit (NiS), wolframit : Fe (Mn)WO4, Scheelit (CaWO4), kasiterit (SnO2),
Mo-sulfida (MoS2), Ni-Co sulfida, nikkelit (NiAs), spalerit (ZnS), dengan
mineral-mineral gangue antara lain : topaz, feldspar-feldspar, kuarsa, tourmalin,
silikat-silikat, karbonat-karbonat.
Sedangkan paragenesis endapan mesothermal dan mineral gangue adalah : stanite
(Sn, Cu) sulfida, sulfida-sulfida : spalerit, enargit (Cu3AsS4), Cu sulfida, Sb
sulfida, stibnit (Sb2S3), tetrahedrit (Cu,Fe)12Sb4S13, bornit (Cu2S), galena
(PbS), dan kalkopirit (CuFeS2), dengan mineral-mineral ganguenya :
kabonat-karbonat, kuarsa, dan pirit.
Paragenesis endapan ephitermal dan mineral ganguenya adalah : native cooper
(Cu), argentit (AgS), golongan Ag-Pb kompleks sulfida, markasit (FeS2), pirit
(FeS2), cinabar (HgS), realgar (AsS), antimonit (Sb2S3), stannit (CuFeSn),
dengan mineral-mineral ganguenya : kalsedon (SiO2), Mg karbonat-karbonat,
rhodokrosit (MnCO3), barit (BaSO4), zeolit (Al-silikat).
e. Fasa Vulkanik
Hidrothermal adalah larutan sisa magma
yang bersifat "aqueous" sebagai hasil differensiasi magma.
Hidrothermal ini kaya akan logam-logam yang relatif ringan, dan merupakan
sumber terbesar (90%) dari proses pembentukan endapan. Berdasarkan cara
pembentukan endapan, dikenal dua macam endapan hidrothermal, yaitu :
• Cavity filing,
mengisi lubang-lubang (opening-opening) yang sudah ada di dalam batuan.
• Metasomatisme,
mengganti unsur-unsur yang telah ada dalam batuan dengan unsur-unsur baru dari
larutan hidrothermal.
Berdasarkan cara pembentukan endapan,
dikenal beberapa jenis endapan hidrothermal, antara lain Ephithermal (T
00C-2000C), Mesothermal (T 1500C-3500C), dan Hipothermal (T 3000C-5000C).
Setiap tipe endapan hidrothermal diatas selalu membawa mineral-mineral yang
tertentu (spesifik), berikut altersi yang ditimbulkan barbagai macam batuan
dinding. Tetapi minera-mineral seperti pirit (FeS2), kuarsa (SiO2), kalkopirit
(CuFeS2), florida-florida hampir selalu terdapat dalam ke tiga tipe endapan
hidrothermal.
TIPE-TIPE ENDAPAN YANG TERBENTUK SECARA
SEKUNDER
Proses pembentukan endapan ini sangat di
dominasi oleh media air permukaan, sehingga jejak-jejak pembentukannya seperti
adanya struktur perlapisan, dan nodul menggambarkan manifestasi tersebut.
Tipe endapan ini terbagi atas:
a. Mineral Bijih
Dibentuk oleh Hasil Rombakan dan Proses Kimia Sebagai Hasil Pelapukan Permukaan
dan Transportasi
Secara normal material bumi tidak dapat
mempertahankan keberadaanya dan akan mengalami transportasi geokimia yaitu
terdistribusi kembali dan bercampur dengan material lain. Proses dimana
unsur-unsur berpindah menuju lokasi dan lingkungan geokimia yang baru dinamakan
dispersi geokimia. Berbeda dengan dispersi mekanis, dispersi kimia mencoba
mengenal secara kimia penyebab suatu dispers. Dispersi geokimia sekunder adalah
dispersi kimia yang terjadi di permukaan bumi, meliputi pendistribusian kembali
pola-pola dispersi primer oleh proses yang biasanya terjadi di permukaan,
antara lain proses pelapukan, transportasi, dan pengendapan. Bahan terangkut
pada proses sedimentasi dapat berupa partikel atau ion dan akhirnya diendapkan
pada suatu tempat.
b. Cebakan Mineral
Dibentuk oleh Pelapukan Mekanik
Mineral disini terbentuk oleh
konsentrasi mekanik dari mineral bijih dan pemecahan dari residu. Proses
pemilahan yang mana menyangkut pengendapan tergantung oleh besar butir dan
berat jenis disebut sebagai endapan plaser. Mineral plaser terpenting adalah
Pt, Au, kasiterit, magnetit, monasit, ilmenit, zirkon, intan, garnet, tantalum,
rutil, dsb.
c. Cebakan
Mineral Dibentuk oleh Proses Pengendapan Kimia
• Lingkungan Darat
Batuan klastik yang terbentuk pada iklim
kering dicirikan oleh warna merah akibat oksidasi Fe dan umumnya dalam
literatur disebut “ red beds”. Kalau konsentrasi elemen logam dekat permukaan
tanah atau di bawah tanah tempat pengendapan tinggi memungkinkan terjadi
konsentrasi larutan logam dan mengalami pencucian (leaching/pelindian) meresap
bersama air tanah yang kemudian mengisi antar butir sedimen klastik. Koloid
bijih akan alih tempat oleh penukaran kation antara Fe dan mineral lempung atau
akibat penyerapan oleh mineral lempung itu sendiri.
• Lingkungan Laut
Kejadian cebakan mieral di lingkungan
laut sangat berbeda dengan lingkungan darat yang umumnya mempunyai mempunyai
pasokan air dengan kadar elemen yang tinggi dibandingkan kandungan di laut.
Kadar air laut mempunai elemen yang rendah. Sebagai contoh kadar air laut untuk
Fe 2 x 10-7 % yag membentuk konsentrasi mineral logam yang berharga hal ini
dapat terjadi kalau mempunyai keadaan yang khusus
TIPE ENDAPAN YANG TERBENTUK KARENA
AKTIVITAS VULKANIK
Aktivitas vulkanik dapat menghasilkan
endapan mineral baik logam maupun non logam. Endapan tersebut terbentuk karena
proses sublimasi gas atau uap yang dikeluarkan oleh aktivitas vulkanik. Air
tanah dan air meteoric disekitar daerah vulkanik juga dapat menghasilkan
endapan mineral tertentu. Contoh mineral : belerang, fosfor, dan mineral logam
Pb, Zn, Bi, Fe.
Disamping menghasilkan mineral,
aktivitas vulkanik juga menghasilkan panas bumi yang dimanfaatkan untuk energi
panas bumi (geothermal energy).
TIPE ENDAPAN YANG BERASOSIASI DENGAN
BATUAN INTRUSI DAN TIPE ENDAPAN
Deposit Kuroko merupakan salah satu
wakil dari deposit sulfida volcanogenic besar di dunia. Hal ini ditandai
oleh logam simpanan kelas dasar yang tinggi untuk mengandung cukup jumlah emas dan
perak. Deposito tersebut telah dieksplorasi sebagai sumber utama logam
mulia dan logam mulia di dunia.
Dalam kasus Jepang, hampir semua
deposito dihasilkan dalam berumur Miosen sehingga ada banyak. contoh dan
unmetamorphosed pelat badan kaku.Kuroko mengacu pada model endapan yang
terdapat di salah satu distrik yang terdapat di Jepang bagian Utara yang
mengandung kumpulan dari karakteristik horizon bijih dalam suatu tatanan
geologi khusus
0 Comment to "ORE"
Post a Comment