Saturday, 26 September 2015

ORE

Selamat pagi sahabat geofisika?
kali ini admin akan memposting mengenai ORE.
nah.. Apa itu ORE?
Mari kita simak bersama sahabat geofisika


a. Ore merupakan endapan bahan galian yang dapat diekstrak (diambil) mineral berharganya secara ekonomis baik itu logam maupun bukan logam. Bijih diekstraksi melalui penambangan, kemudian hasilnya dimurnikan lagi untuk mendapatkan unsur-unsur yang bernilai ekonomis.

b. Gangue Minerals adalah mineral non logam yang bisa dimanfaatkan sebagai hasil sampingan misalnya kuarsa, garnet, dll dalam jumlah yang cukup

c. By product: adalah produk sekunder atau insidentil yang berasal dari proses manufaktur, suatu reaksi kimia atau jalur biokimia, dan bukan produk utama atau jasa yang dihasilkan. By product dapat bermanfaat dan berharga, atau dapat dianggap limbah. Air juga bisa menjadi produk sampingan ketika reaksi menyebabkan karbon dioksida.

d. Metallic minerals adalah Mineral yang mengandung satu jenis logam. Apabila kandungan logamnya relative besar dan terikat secara kimia dengan unsur lain disebut mineral bijih (ore-minerals). Sebagian besar mineral bijih bersifat logam dan sebagian bersifat non logam (bauksit).. Mineral logam dibagi menjadi dua, yaitu logam murni dan logam campuran. Logam murni digunakan dalam kondisi murni tanpa campuran. Contoh logam murni adalah emas, timah, seng, dan aluminium. Biasanya kaleng minuman menggunakan aluminium murni. Sementara kabel listrik terbuat dari tembaga murni.

 e. Waste Minerals adalah mineral non logam yang tidak ekonomis.

 f. Mineral bijih adalah Batu yang mengandung satu atau lebih mineral metalik yang untung jika ditambang.. Suatu endapan dikatakan bijih sebenarnya dilihat dari nilai ekonomisnya, bila harga pengolahan dan harga pasaran berfluktuasi, suatu saat endapan mineral dikatakan sebagai bijih dan di saat lain bukan lagi. Pada saat ekstraksi didapatkan bahan logam dan juga bahan limbah (gangue) yang tidak memiliki nilai ekonomis. Proses ekstraksi tersebut menghasilkan timbunan limbah (tailing).

PEMBAGIAN KELOMPOK MINERAL BIJIH:
a.  Bijih Silisius (Keiko) yang mengandung sulfiIda terutama kalkopirit, terdesssiminasi dalam batuan   tersilisifikasi.
b.    Bijih Kuning (Oko), terutama pirit dengan sedikit kalkopirit dan Kuarsa.
c.  Bijih hitam (Kuroko), percampuran kuat antara Sphalerite kaya besi berwarna gelap, galena, barite, dan sejumlah kecil pirit dan kalkopirit ; wurzit, enargit, tetrahidrit, markasit, serta sejumlah mineral lainnya yang ditemukan secara setempat dalam jumlah kecil.
d.    Urat (vein) dan massa besar gipsum (sekkoko), yang saling berhubungan tetapi dalam tubuh yang terpisah- pisah.
e.    Zona stringer, kaya kalkopirit dalam pipa- pipa bawah bijih (ryukoko)
f.    Ferruginous (lapisan tetsusekiei), yang berada pada lapisan paling bawah.

FESE PEMBENTUKAN ENDAPAN PRIMER
a.    Fase Magmatik Cair  (Liquid Magmatic Phase)
suatu fase pembentukan mineral, dimana mineral terbentuk langsung pada magma (differensiasi magma), misalnya dengan cara gravitational settling .

Gambar 1. Pembentukan Ore

•    Vesiculation, Magma yang mengandung unsur-unsur volatile seperti air (H2O), (CO2), (SO2), (S) dan (Cl).
•    Diffusion, Pada proses ini terjadi pertukaran material dari magma dengan material dari batuan yang mengelilingi reservoir magma.
•    Flotation, Kristal-kristal ringan yang mengandung sodium dan potasium cenderung untuk memperkaya magma yang terletak pada bagian atas reservoar dengan unsur-unsur sodium dan potasium.
•    Assimilation of Wall Rock, Selama emplacement magma, batu yang jatuh dari dinding reservoir akan bergabung dengan magma.
•    Thick Horizontal Sill, Secara umum bentuk ini memperlihatkan proses differensiasi magmatik asli yang membeku karena kontak dengan dinding reservoir. Jika bagian sebelah dalam membeku  terjadi Crystal Settling dan menghasilkan lapisan, dimana mineral silikat yang lebih berat terletak pada lapisan dasar dan mineral silikat yang lebih ringan.
 
b.    Fase Pegmatitik (Pegmatitic Phase)
Pegmatit adalah batuan beku yang terbentuk dari hasil injeksi magma. Sebagai akibat kristalisasi pada magmatik awal dan tekanan disekeliling magma, maka cairan residual yang mobile akan terinjeksi dan menerobos batuan disekelilingnya sebagai dyke, sill, dan stockwork.
Gambar 2. Fase Pada Pegmatitik

c.    Fase Pneumatolitik (Pneumatolitik Phase)
Proses reaksi kimia dari gas dan cairan dari magma dalam lingkungan yang dekat dengan magma. Mineral kontak ini dapat terjadi bila uap panas dengan temperatur tinggi dari magma kontak dengan batuan dinding yang reaktif. Mineral-mineral kontak yang terbentuk antara lain : wolastonit, amfibol, kuarsa, epidot, garnet, aktinolit, dll.

d.    Fasa Hidrotermal
Hidrothermal adalah larutan sisa magma yang bersifat "aqueous" sebagai hasil differensiasi magma. Hidrothermal ini kaya akan logam-logam yang relatif ringan, dan merupakan sumber terbesar (90%) dari proses pembentukan endapan. Berdasarkan cara pembentukan endapan, dikenal dua macam endapan hidrothermal, yaitu :
•    Cavity filing, mengisi lubang-lubang (opening-opening) yang sudah ada di dalam batuan.
•    Metasomatisme, mengganti unsur-unsur yang telah ada dalam batuan dengan unsur-unsur baru dari larutan hidrothermal.

Berdasarkan cara pembentukan endapan, dikenal beberapa jenis endapan hidrothermal, antara lain Ephithermal (T 00C-2000C), Mesothermal (T 1500C-3500C), dan Hipothermal (T 3000C-5000C). Setiap tipe endapan hidrothermal diatas selalu membawa mineral-mineral yang tertentu (spesifik), berikut altersi yang ditimbulkan barbagai macam batuan dinding. Tetapi minera-mineral seperti pirit (FeS2), kuarsa (SiO2), kalkopirit (CuFeS2), florida-florida hampir selalu terdapat dalam ke tiga tipe endapan hidrothermal.
Paragenesis endapan hipothermal dan mineral gangue adalah : emas (Au), magnetit (Fe3O4), hematit (Fe2O3), kalkopirit (CuFeS2), arsenopirit (FeAsS), pirrotit (FeS), galena (PbS), pentlandit (NiS), wolframit : Fe (Mn)WO4, Scheelit (CaWO4), kasiterit (SnO2), Mo-sulfida (MoS2), Ni-Co sulfida, nikkelit (NiAs), spalerit (ZnS), dengan mineral-mineral gangue antara lain : topaz, feldspar-feldspar, kuarsa, tourmalin, silikat-silikat, karbonat-karbonat.
            Sedangkan paragenesis endapan mesothermal dan mineral gangue adalah : stanite (Sn, Cu) sulfida, sulfida-sulfida : spalerit, enargit (Cu3AsS4), Cu sulfida, Sb sulfida, stibnit (Sb2S3), tetrahedrit (Cu,Fe)12Sb4S13, bornit (Cu2S), galena (PbS), dan kalkopirit (CuFeS2), dengan mineral-mineral ganguenya : kabonat-karbonat, kuarsa, dan pirit.
            Paragenesis endapan ephitermal dan mineral ganguenya adalah : native cooper (Cu), argentit (AgS), golongan Ag-Pb kompleks sulfida, markasit (FeS2), pirit (FeS2), cinabar (HgS), realgar (AsS), antimonit (Sb2S3), stannit (CuFeSn), dengan mineral-mineral ganguenya : kalsedon (SiO2), Mg karbonat-karbonat, rhodokrosit (MnCO3), barit (BaSO4), zeolit (Al-silikat).

e.    Fasa Vulkanik
Hidrothermal adalah larutan sisa magma yang bersifat "aqueous" sebagai hasil differensiasi magma. Hidrothermal ini kaya akan logam-logam yang relatif ringan, dan merupakan sumber terbesar (90%) dari proses pembentukan endapan. Berdasarkan cara pembentukan endapan, dikenal dua macam endapan hidrothermal, yaitu :
•    Cavity filing, mengisi lubang-lubang (opening-opening) yang sudah ada di dalam batuan.
•    Metasomatisme, mengganti unsur-unsur yang telah ada dalam batuan dengan unsur-unsur baru dari larutan hidrothermal.

Berdasarkan cara pembentukan endapan, dikenal beberapa jenis endapan hidrothermal, antara lain Ephithermal (T 00C-2000C), Mesothermal (T 1500C-3500C), dan Hipothermal (T 3000C-5000C). Setiap tipe endapan hidrothermal diatas selalu membawa mineral-mineral yang tertentu (spesifik), berikut altersi yang ditimbulkan barbagai macam batuan dinding. Tetapi minera-mineral seperti pirit (FeS2), kuarsa (SiO2), kalkopirit (CuFeS2), florida-florida hampir selalu terdapat dalam ke tiga tipe endapan hidrothermal.

TIPE-TIPE ENDAPAN YANG TERBENTUK SECARA SEKUNDER
Proses pembentukan endapan ini sangat di dominasi oleh media air permukaan, sehingga jejak-jejak pembentukannya seperti adanya struktur perlapisan, dan nodul  menggambarkan manifestasi tersebut.
Tipe endapan ini terbagi atas:
a.    Mineral Bijih Dibentuk oleh Hasil Rombakan dan Proses Kimia Sebagai Hasil Pelapukan Permukaan dan Transportasi
Secara normal material bumi tidak dapat mempertahankan keberadaanya dan akan mengalami transportasi geokimia yaitu terdistribusi kembali dan bercampur dengan material lain. Proses dimana unsur-unsur berpindah menuju lokasi dan lingkungan geokimia yang baru dinamakan dispersi geokimia. Berbeda dengan dispersi mekanis, dispersi kimia mencoba mengenal secara kimia penyebab suatu dispers. Dispersi geokimia sekunder adalah dispersi kimia yang terjadi di permukaan bumi, meliputi pendistribusian kembali pola-pola dispersi primer oleh proses yang biasanya terjadi di permukaan, antara lain proses pelapukan, transportasi, dan pengendapan. Bahan terangkut pada proses sedimentasi dapat berupa partikel atau ion dan akhirnya diendapkan pada suatu tempat.

b.    Cebakan Mineral Dibentuk oleh Pelapukan Mekanik
Mineral disini terbentuk oleh konsentrasi mekanik dari mineral bijih dan pemecahan dari residu. Proses pemilahan yang mana menyangkut pengendapan tergantung oleh besar butir dan berat jenis disebut sebagai endapan plaser. Mineral plaser terpenting adalah Pt, Au, kasiterit, magnetit, monasit, ilmenit, zirkon, intan, garnet, tantalum, rutil, dsb.

c.     Cebakan Mineral Dibentuk oleh Proses Pengendapan Kimia
•    Lingkungan Darat
Batuan klastik yang terbentuk pada iklim kering dicirikan oleh warna merah akibat oksidasi Fe dan umumnya dalam literatur disebut “ red beds”. Kalau konsentrasi elemen logam dekat permukaan tanah atau di bawah tanah tempat pengendapan tinggi memungkinkan terjadi konsentrasi larutan logam dan mengalami pencucian (leaching/pelindian) meresap bersama air tanah yang kemudian mengisi antar butir sedimen klastik. Koloid bijih akan alih tempat oleh penukaran kation antara Fe dan mineral lempung atau akibat penyerapan oleh mineral lempung itu sendiri.
•    Lingkungan Laut
Kejadian cebakan mieral di lingkungan laut sangat berbeda dengan lingkungan darat yang umumnya mempunyai mempunyai pasokan air dengan kadar elemen yang tinggi dibandingkan kandungan di laut. Kadar air laut mempunai elemen yang rendah. Sebagai contoh kadar air laut untuk Fe 2 x 10-7 % yag membentuk konsentrasi mineral logam yang berharga hal ini dapat terjadi kalau mempunyai keadaan yang khusus

TIPE ENDAPAN YANG TERBENTUK KARENA AKTIVITAS VULKANIK
Aktivitas vulkanik dapat menghasilkan endapan mineral baik logam maupun non logam. Endapan tersebut terbentuk karena proses sublimasi gas atau uap yang dikeluarkan oleh aktivitas vulkanik. Air tanah dan air meteoric disekitar daerah vulkanik juga dapat menghasilkan endapan mineral tertentu. Contoh mineral : belerang, fosfor, dan mineral logam Pb, Zn, Bi, Fe.

Disamping menghasilkan mineral, aktivitas vulkanik juga menghasilkan panas bumi yang dimanfaatkan untuk energi panas bumi (geothermal energy).

TIPE ENDAPAN YANG BERASOSIASI DENGAN BATUAN INTRUSI DAN TIPE ENDAPAN

Deposit Kuroko merupakan salah satu wakil dari deposit sulfida volcanogenic besar di dunia.  Hal ini ditandai oleh logam simpanan kelas dasar yang tinggi untuk mengandung cukup jumlah emas dan perak.  Deposito tersebut telah dieksplorasi sebagai sumber utama logam mulia dan logam mulia di dunia.


Dalam kasus Jepang, hampir semua deposito dihasilkan dalam berumur Miosen sehingga ada banyak. contoh dan unmetamorphosed pelat badan kaku.Kuroko mengacu pada model endapan yang terdapat di salah satu distrik yang terdapat di Jepang bagian Utara yang mengandung kumpulan dari karakteristik horizon bijih dalam suatu tatanan geologi khusus

Share this

0 Comment to "ORE"

Post a Comment